Institute for Javanese Islam Research (IJIR) menerima kunjungan silaturahmi dan studi banding dari Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Institut Agama Islam Tribakti (IAIT), Lirboyo, Kediri, Jumat, 06 April 2018.
Studi banding tersebut diwarnai diskusi yang panjang terkait dengan rencana pendirian lembaga riset pesantren dan manuskrip yang akan segera didirikan oleh P3M Tribakti. Kampus berbasis pesantren di jantung kota Kediri tersebut memiliki sumber daya yang melimpah untuk mendirikan pusat studi yang konsen pada isu pesantren dan kitab kubing.
IJIR mendapat kehormatan besar karena dipilih sebagai lembaga model yang dirujuk dalam rangka pendirian pusat studi di IAIT Kediri. Hadir dalam kegiatan studi tersebut, Edi Nurhidin, M.Ag, Sekretaris P3M bersama dengan tiga orang dosen muda IAIT Kediri. Dr. A. Rizqon Khamami, Dekan FUAD, juga terlibat dalam diskusi.
Peer Review Community (PRC) menggelar kegiatan Klinik Menulis bersama Amanah Nurish, Ph.D, pada 30 Maret 2018 di ruang workshop Institute for Javanese Islam Research (IJIR) IAIN Tulungagung. Amanah Nurish –atau akrab disapa Djeng Nurish merupakan antropolog Agama sekaligus peneliti di Arizona State University yang fokus pada isu-isu agama minoritas di Asia Tenggara.
Pada sesi pembukaan, Akhol Firdaus selaku direktur PRC menegaskan bahwa program yang dikembangkan oleh PRC merupakan kerja panjang. Adapun klinik menulis ini merupakan satu di antara sekian banyak program yang menghadirkan ahli dalam dunia penelitian dan penulisan jurnal ilmiah.
Sebagaimana mimpi PRC untuk berproses bersama dengan tujuan ‘membanjiri’ jurnal ilmiah baik Nasional maupun Internasional, maka klinik ini dengan sadar ditetapkan sebagai klinik menulis buka. Pada akhirnya nanti, akan ada klinik menulis tutup sebagai penanda bahwa artikel-artikel produk klinik menulis PRC siap ditandingkan dalam gelanggang bersama para penulis-peneliti lainnya.
Mengawali forum, Djeng Nurish mulai memperkenalkan diri. Sesi ini dilanjutkan dengan perkenalan oleh peserta yang berjumlah 18 orang. Perlu dicatat bahwa, peserta tidak hanya berasal dari dosen, tetapi ada juga beberapa mahasiswa maupun alumni. Sesi ini juga dimanfaatkan untuk menggali latar belakang fokus studi dan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh peserta.
Forum selanjutnya dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas metodologi penelitian. Adapun sesi kedua membahas teknik & strategi dalam penulisan artikel ilmiah.
Mengawali sesi pertama, Djeng Nurish memberikan sebuah pertanyaan menarik, bagaimana sebuah penelitian memiliki ‘ruh’? Dalam paparannya, setidaknya penelitian perlu mempertimbangkan tempat (locus) dan waktu (tempus). Tidak cukup hanya itu, peneliti juga harus menguasai ragam teori sosial-antropologi baik klasik maupun kontemporer.
Read more: Catatan Klinik Menulis Peer Review Community (PRC)