Trenggalek. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) kembali menyelenggarakan kegiatan dalam bidang perfilman. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Workshop Festival Film Trenggalek. Sesuai namanya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan film bagi siswa sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Trenggalek yang mana tindak lajut workshop ini adalah pembuatan film pendek yang akan diputar dalam acara Festival Film Trenggalek (FFT) dalam rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Trenggalek tahun 2016.
Kegiatan workshop pembuatan film dengan tema “Mengembangkan kreatifitas siswa dalam membangun budaya inovatif di komunitas lokal” ini dilaksanakan di kampus SMKN 1 Trenggalek pada hari ini, Rabu, 27 Juli 2016. Peserta kegiatan ini adalah 50 siswa yang berasal dari 10 SMK, SMA, MA di KabupatenTrenggalek. Selama sehari penuh, peserta akan mendapatkan materi tentang penyutradaraan, penulisan naskah (sinopsis & storyboard), dan pengambilan gambardan artistik. Setelah mendapatkan teori, peserta akan diajak untuk melakukan praktek penyutradaraan, pengambilan gambar, dan editingvideo.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek, Drs. Maryono, M.M., berkesempatan membuka acara ini. Turut hadir pula DekanFakultas Ushuluddin,Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Tulungagung, Dr. Abad Badruzaman, serta Ketua Jurusan KPI, Dr. Nur Kholis. Dekan FUAD, Abad Badruzaman, dalam sambutan singkatnya memberikan motivasi kepada peserta workshop agar bersungguh-sungguh dalam mempelajari teknologi informasi dan media. Masa depan dunia adalah media, karena itu penguasaan terhadap media adalah keniscayaan bagi generasi muda. Pada kesempatan ini, Abad Badruzaman juga memaparkan profil IAIN Tulungagung dan FUAD sebagai sebuah lembaga pendidikan yang terus berkembang. Setelah dibukanya KPI sebagai salah satu jurusan baru di FUAD, akan dilanjutkan dengan rencana pembangunan laboratorium televisi sebagai penunjang kegiatan bagi mahasiswa.
Sementara itu, Maryono dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Trenggalek yang berhalangan hadir. Maryono bercerita tentang beberapa anak sekolah di Kabupaten Trenggalek yang tersandung masalah terkait penggunaan Teknologi Informasi (TI). Hal ini disebabkan oleh minimnya pemahaman tentang pemanfaatan kemajuan TI yang seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Melalui kegiatan workshop ini, siswa diharapkan dapat mendapatkan skill dasar pembuatan film. Maryono mengimbau kepada peserta agar sungguh-sungguh dalam mengikuti workshop ini sehingga mereka memiliki keterampilan tertentu sebagai bekal meraih masa depan.
Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kreatifitas, dan daya kritis generasi muda (khususnya siswa sekolah menengah kejuruan) tentang film pendek.Film dapat menjadi instrumen untuk mengekspresikan gagasan, ide, dan pandangan tentang dunianya yang lebih baik sesuai dengan potensi lokal, misalnya kegiatan rutin keagamaan, pertemuan sosial berkala, komunitas-komunitas, seni keagamaan, dan khusus bagi generasi mutakhir memanfaatkan media tulis, seni gambar, seni ukir, dan sebagainya.“Karenanya penting bagi generasi muda memahami media massa, baik cetak, audio, visual, dan/atau media seni khususnya film-film pendek sehingga mereka tidak hanya mampu berkarya sesuai dengan minatnya tetapi juga dapat mendorong tumbuhnya inspirasi khalayak yang bermuara pada makin baiknya kehidupan masyarakat” ujar Nur Kholis, Kajur KPI.
Pasca workshop,setiap kelompok peserta akan membuat sinopsis dan film pendekdengan materi sesuai potensi lokal. Film-film yang dibuatsedianya akan diputar dalam kegiatan festival film Trenggalek sebagai rangkaian acara HUT Kabupaten Trenggalek. Bila diperlukan dalam proses pembuatan film pendek tersebut tiap kelompok dapat didampingi oleh mahasiswa KPI IAIN Tulungagung.[*]