- Details
-
Rabu, 26 April 2017 08:05
Tulungagung – Siapa yang tak kenal Asma Nadia? Penulis novel religi yang beberapa karyanya telah difilmkan ini hadir di IAIN Tulungagung dalam acara Talk Show dan Bedah Film dengan tema “Kontribusi Film Islami dalam Memperkaya Budaya Islam” pada Selasa, 25 April 2017.
Acara yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Tulungagung ini dilaksanakan di Aula gedung KH Saifuddin Zuhri, kampus IAIN Tulungagung dan dihadiri baik oleh sivitas akademika dan berbagai organisasi penulisan di Tulungagung.
Pada kesempatan ini, Asma Nadia menceritakan pengamatannya tentang trend dan gaya perfilman di Indonesia, terutama tahun-tahun belakangan ini. Hasil pengamatan tersebut dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan film terbaru yang diadaptasi dari novelnya, Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Dalam proses produksi film tersebut, Asma Nadia ikut menyeleksi tiap adegannya. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada adegan yang menyimpang dari ajaran Islam, misalnya persentuhan dengan lain jenis yang bukan pasangannya, kostum yang tidak menutup aurat, dan sebagainya. “Bagi saya, film adalah sarana syiar Islam. Maka isinya harus mencerminkan nilai dan ajaran Islam,” ujarnya.
Penggagas Rumah Baca Asma Nadia ini tak henti-henti memotivasi peserta talk show untuk terus menulis. Dia menceritakan, pencapaiannya saat ini bisa dia peroleh karena keinginan yang tidak berhenti dalam membaca bahkan dalam kondisi tersulit pun. Selain itu, Asma Nadi juga memberikan motivasi pada segenap yang hadir untuk memiliki keberanian untuk bermimpi. Syarat penting yang harus dimiliki seorang penulis adalah rajin membaca. “Membaca adalah kampusnya penulis, tempat kuliahnya penulis,” jelasnya.
Pada acara pembukaan Talk Show ini, Dekan FUAD, Dr Abad Badruzaman, Lc., M.Ag., menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Asma Nadia untuk kesediaannya hadir di IAIN Tulungagung. “Kami sangat berterima kasih dan bangga atas kehadiran Ibu Asma Nadia untuk menularkan ilmunya kepada para mahasiswa, khususnya dalam memotivasi untuk menulis dan juga syiar serta dakwah Islam,” kata Abad Badruzaman. Diceritakan pula bahwa bahwa Rektor IAIN Tulungagung berulangkali menyatakan citan-citanya menjadikan IAIN Tulungagung sebagai Kampus Dakwah dan Peradaban. Artinya, semua kegiatan di kampus harus diorientasikan pada 2 tujuan tersebut, yakni dakwah dan peradaban.
Sebagaimana tema di atas, talk show ini diharapkan memberikan motivasi kepada mahasiswa, penulis profesional, dan sivitas akademika untuk mensyiarkan agama Islam melalui karya-karya Islami yang akan dikenal oleh dunia. Pada kesempatan itu pula, Asma Nadia berbagi tentang berbagai pengalamannya dalam menulis, tips dan trik penulisan, hak-hal yang menjadi persoalan penulis pemula, dan juga beragam tantangan yang harus dihadapinya dalam proses penulisan, publikasi hingga pembuatan film-film dari karyanya.[*]