Rabu, 25 November 2020, melanjutkan serial core keilmuan Islam Jawa, di tahun kedua jurusan Sejarah Peradaban Islam kembali menyelenggarakan webinar bertema Islam Jawa. Jika di tahun pertama Jawa dimaknai dalam kontek budaya, maka di tahun kedua Jawa dimaknai dalam ruang kolonial.
Tema ini muncul sebagai pemantik untuk mahasiswa jurusan Sejarah Peradaban Islam secara khusus dan penggiat sejarah Islam Jawa secara umum. Pola pikir mahasiswa selalu tertutup bahwa Jawa yang dimaksud adalah masa klasik dengan kontek budaya. Padahal Jawa mengalami masa ruang dan waktu kolonial yang begitu panjang dan merasuk dalam keseharian masyarakat.
Antusiasme peserta begitu terlihat dalam webinar, durasi kegiatan yang semula dijadwalkan 2 (dua) akhirnya menjadi 3 (tiga) jam. Ragam pertanyaan bermunculan mulai dari pertanyaan peranan tokoh hingga terkait perpecahan ruang antara Islam dan Jawa. Mochammad Faizun selaku kajur Sejarah Peradaban Islam IAIN Tulungagung sangat mengapresiasi acara webinar ini, dikatakannya bahwa peserta yang berjumlah hamper 200 orang merupakan indikasi mulai tertariknya masyarakat atas sejarah.
Masih menurutnya wacana penghapusan mata pelajaran sejarah akhir-akhir ini agaknya terbantah oleh antusiasme masyarakat terhadap disiplin keilmuan sejarah. Webinar ini dipantik oleh narasumber yang ahli dibidangnya yaitu Adrian Perkasa. Notabene narasumber adalah staf pengajar tetap Ilmu Sejarah di Universitas Airlangga Surabaya yang sedang menempuh studi doktoralnya di Universiteit Leiden._(kndr11)-