Kamis, Nov 28, 2024

Studi Banding: FDKI IAIN Kudus di FUAD UIN Satu Tulungagung

Tulungagung-Kedatangan Dekan FDKI IAIN Kudus (Dr. Masturin, M.Ag) bersama Tim Studi Banding yang berjumlah 11 orang di kampus Dakwah dan Peradaban UIN Satu Tulungagung disambut dengan hangat oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Dr.H.A. Rizqon Khamami, Lc.,M.A.) yang didampingi oleh jajaran pimpinan  Fakultas. Tim studi Banding disambut di lobi Rektorat pada pukul 09.05 WIB, pada hari Selasa, tanggal 15 Maret 2022 di mana sebelumnya, mereka telah menginap di Crown Victoria Hotel Tulungagung.

Dr. Masturin dalam mengawali sambutannya, beliau terlebih dahulu memperkenalkan tim studi banding satu persatu kepada para hadirin, hal tersebut bertujuan agar nantinya  hubungan dua lembaga menjadi lebih sinergis dan akrab, khususnya dalam membangun kinerja  antara kaprodi dengan koorprodi pada masing-masing lembaga. Dr. Masturin juga menjelaskan bahwa semasa duduk dibangku kuliah ia telah berteman akrab dengan Dr. KH. Teguh Ridhwan, M.Ag yang saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan I.

Tujuan Studi banding  ada tiga hal: Pertama, memperlajari program kerja, kemajuan-kemajuan dan pencapaian prestasi yang telah diraih oleh FUAD UIN Satu Tulungagung, baik di tingkat Nasional maupun Internasional yang telah diraih dengan pencapaian yang sangat pesat. Kedua, Ngangsu Kaweruh tentang pengembangan keprodian khususnya pada 5 prodi yang dimiliki oleh FDKI IAIN Kudus yakni : BKI, KPI, PMI, MD dan PPI. Ketiga, studi banding sebagai upaya untuk akselerasi pengembangan IAIN Kudus di mana semanjak bulan April  2018 telah bertansformasi dari STAIN Kudus menjadi IAIN Kudus.

Dr. Rizqon dalam sambutannya menjelaskan bahwa prestasi UIN Satu Tulungagung tidak lepas dari adanya program unggulan yaiti Integrasi ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang ditempuh dengan mendirikan  Makhad  Al-Jami'ah yang diselaraskan dengan Program Madin (Madrasah Diniyah). Hingga saat ini,  sebanyak 5000 mahasiswa pada tahun pertama didik pada program Madin dengan pilihan program yang beragam, yakni: program tahfidz, program BTQ dan program Kitab kuning. Hal tersebut menjadi pilot porject pada tingkat Nasional (Ois-Budi-Hidayat)