Kamis, Nov 28, 2024

Tradisi dan Kultur Budaya Arab Saudi oleh Dr. H. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A.

Surabaya-Dr. H. Akhmad Rizqon Khamami, Lc., M.A. adalah salah satu Narasumber favorit bagi para peserta sertifikasi. Sebab penampilannya yang memukai dan materi yang sangat komprehensif, terlebih pembahasan tentang Tradisi dan Kultur Budaya Arab Saudi. Hal tersebut tak lepas dari pengalaman haji yang beliau tunaikan, yakni sebanyak 5 kali selama menjadi Temus. Temus yang dimaksud adalah para mahasiswa yang kuliah di Arab Saudi maupun kampus-kampus di negara lain sekitar Saudi. Selain memiliki intelektualitas, para mahasiswa itu mahir berbahasa Arab. Hal itu penting untuk mendukung tugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Tampil sebagai moderator, yakni Ustadz Rohmat, S.Hum., M.Pd.I yang menjabat Koorprodi Manajemen Dakwah. Beliau bertugas memanajemen rangkaian materi acara Sertifikasi Haji pada Hari Ke-5 (Jum’at taggal 22 April 2022) di sesi siang yakni pukul 13.00 WIB s.d 15.00 WIB. 

Narasumber menyampaikan materi yang sangat Istimewa dan berbasis Micro Guiding bagi calon Pembimbing Haji yaitu :"Tradisi dan Kultur Budaya Arab Saudi" para peserta sejumlah 50 orang, yang terbagi dalam 4 kelompok, yakni: (a) Abu Bakar (b) Umar Bin Khattob (c) Utsman Bin Affan (d) Ali Bin Abi Tholib.

Dr. Rizqon menjelaskan bahwa Bahasa menjadi alat utama untuk komunikasi selama musim haji, yakni bahasa Amiyyah di mana dari tiap wilayah di negara-negara Arab, sangat  berbeda-beda, antara lain :

1. Lahjah Iraq (cth: huruf „K‟, berapa harga?, sekarang,kapan?)

2. Mesir

3. Suriah (Syria)

4. Lebanon

5. Yaman

6. dan lain-lainnya.

Selanjutnya Adat Istiadat  Dan Kebiasaan Bangsa Arab:

1. Jika dipegang kepalanya tidak marah, namun bila disentuh/dipegang pantatnya akan marah.

2. Cara mengungkapkan “sedikit” orang Arab adalah dengan jari-jari tangan yang dilancipkan.Bahasa Arab resmi: qalil -- قليل. Bahasa Arab harian/pasar: suwayyah. Bahasa Tarsan/Isyarat: Pakai Jari.

3. Yallah:  Ya Allah,  Hurry up, Lets go.

4. Bersuara keras dalam berbicara walaupun tidak dalam keadaan marah.

5. Jika memberikan atau menerima sesuatu terhadap orang lain sering menggunakan tangan kiri.

6. Jika bertemu dengan teman yang sudah akrab saling berpelukan dan berciuman.

7. Sikapnya terhadap pendatang nampak acuh tak acuh.

Pada Kesimpulan pelatihan,  dipaparkan bagaimana seharusnya akhlak Pembimbing Haji. Beliau menukil Q.S Al-Baqoroh : 197 yakni : "Haji beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berbuat fasik dan berbantah-batahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan niscaya Allah mengetahuinya”.(Ois Budi Wahab Rohmat)